Wednesday, 5 August 2009

Sebuah Pesan Kehidupan


Kisah ini diangkat dari koran edisi 72(kalo gak salah)ini kisah tentang seorang yang dari kecil gak bisa baca dan gak bisa tulis dia merasa kalo dirinya itu gak adanya gunanya dan ia berfikir sambil berkata "mending gw mati aja deh".Dia masih nganggep bahwa tuhan itu gak adil kenapa gw tuh dilahirin miskin kenapa gak kaya aja?????Suatu hari dia ingin melamar pekerjaan menjadi penjaga gudang,dengan semangat 45 dia bergegas mendatangi tempat perusahaan yang membutuhkan jasa orang untuk menjadi penjaga gudang.Sesampainya dia disana ternyata saingan dia ada lebih dari 100 orang padahal yang diterima kerja hanya 2 orang saja.
Tapi dengan semangat yang membara dan tekad yang sudah bulat dia akhirnya tidak menyerah begitu saja.akhirnya dari 100 orang yang mendaftar terpilihlah 10 orang termasuk dia.dengan semangat ia mengikuti tes ke-2 tapi di tes yang ke-2 dia harus gigit jari karna yang bisa diterima kerja disana hanya orang yang bisa baca dan tulis.
Akhirnya dia menyerah untuk jadi penjaga gudang akhirnya dia menabung untuk membuka usaha kecil2lan akhirnya usahanya menjadi usaha menengah dan jadi usaha yang sangat besar dan akhirnya dia jadi konglomerat.
Seorang wartawan bertanya kepada bapak itu obrolan itu berlangsung cukup lama setelah beberapa saat wartawan itu bertanya kepada bapak itu "Bapak hebat ya...gak bisa baca tulis aja bisa jadi konglomerat apalagi kalo bisa baca tulis bapak jadi apa ya...????"lalu bapak itu menjawab:"seandainya saya bisa baca tulis mungkin saya sudah jadi penjaga gudang itu tapi tuhan berkehendak lain dengan menjadikan saya sebagai konglomerat seperti ini..."
NB:"Ternyata tuhan itu punya jalan yang lebih bagi kita hambanya kalau kita mau berusaha walaupun hidup kita kekurangan jangan takut keluarlah hadapi dunia dengan menari dan berusaha ............"

0 comment:

Pages

 

Tentang Slank Free Blogspot Templates Designed by productive dreams for smashing magazine | | Free Wordpress Templates. Cell Numbers Phone Tracking, Lyrics Song Chords © 2009